Hari Asyuro’ adalah hari yang mulia. Kedudukannya sangat agung. Ia memiliki keutamaan yang sangat besar.
Imam al-Izz bin Abdus Salam berkata: “Keutamaan waktu dan tempat ada dua bentuk. Bentuk pertama bersifat duniawi dan bentuk kedua bersifat agama. Keutamaan yang bersifat agama kembali kepada kemurahan Alloh bagi para hamba-Nya dengan cara melebihkan pahala bagi yang beramal, seperti keutamaan puasa Romadhon atas seluruh puasa pada bulan lain, demikian pula hari Asyuro’. Keutamaan ini kembali kepada kemurahan dan kebaikan Alloh bagi para hamba-Nya di dalam waktu dan tempat tersebut.” (Qowa’id al-Ahkam kar. al-Izz bin Abdis Salam 1/38, Fadhlu Asyuro’ wa Syahrulloh al-Muharrom kar. Muhammad as-Sholih hlm. 3)
- Menghapus dosa satu tahun yang lalu
Rosululloh صلي الله عليه وسلم bersabda:
صِيَامُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَيْ اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَـبْلَهُ
Puasa Asyuro’ aku mohonkan kepada Alloh agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim: 1162)
Imam an-Nawawi berkata: “Keutamaan (puasa Asyuro’), ia menghapus semua dosa-dosa kecil. Atau, boleh dikatakan, ia menghapus seluruh dosa kecuali dosa besar.” (Majmu’ Syarah al-Muhadzdzab kar. an-Nawawi: 6/279)
- Nabi صلي الله عليه وسلم sangat bersemangat untuk berpuasa pada hari itu
Ibnu Abbas رضي الله عنهما berkata:
مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّي اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّي صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَي غَيْرِهِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ
“Aku tidak pernah melihat Nabi benar-benar memperhatikan dan menyengaja untuk puasa yang ada keutamaannya kecuali puasa pada hari Asyuro’ dan pada bulan Romadhon.” (HR. al-Bukhori: 2006 dan Muslim: 1132)
- Hari ketika Alloh menyelamatkan Bani Israil1
- Puasa Asyuro’pernah diwajibkan
Sebelum turunnya kewajiban puasa Romadhon, puasa Asyuro’ diwajibkan. Hal ini menunjukkan keutamaan puasa Asyuro’ pada awal perkaranya. Ibnu Umar رضي الله عنهما berkata: “Nabi صلي الله عليه وسلم dahulu berpuasa Asyuro’ dan memerintahkan manusia agar berpuasa pula. Ketika turun kewajiban puasa Romadhon, puasa Asyuro’ ditinggalkan.” (HR. al-Bukhori: 1892 dan Muslim: 1126)
- Jatuh pada bulan haram
Nabi صلي الله عليه وسلم bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ، شَهْرُ اللهِ الْـمُحَرَّمُ
“Puasa yang paling afdhol setelah puasa Romadhon adalah puasa pada Syahrulloh (bulan Alloh), Muharrom.” (HR. Muslim: 1163)
_________________