Arsip

MENUJU DAULAH ISLAMIYAH

Oleh
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani

Pertanyaan.
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani ditanya : “Fadhilatus Syaikh al-Albani. Anda mengetahui bahwa para pemuda Islam dewasa ini, di banyak tempat sedang sibuk meniti jalan kembali menuju terwujudnya keadaan yang Islami. Padahal di sana banyak rintangan yang menghadang jalan kembali yang haq atau langkah-langkah yang benar; yang diciptakan oleh pemerintahan-pemerintahan (sistem-sistem) yang dhalim; atau akibat dari kesalahan-kesalahan para pemuda Islam sendiri, seperti berlebih-lebihan di dalam beragama atau meremehkannya. Maka menurut pendapat Syaikh, apa langkah-langkah yang benar yang anda nasihatkan kepada Kaum Muslimin, untuk melaksanakan dalam mencapai terwujudnya apa yang mereka kehendaki?.”

Jawaban.
Dengan taufiq Allah, aku katakana : Bahwa sesungguhnya keadaaan kaum Muslimin dewasa ini sedang dikelilingi oleh negara-negara kafir yang kuat materinya. Mereka (kaum Muslimin) diuji dengan (berkuasanya) pemerintah-pemerintah yang kebanyakan tidak berhukum kepada apa yang Allah turunkan hanya pada sebagian sisi tertentu, tanpa sebagian yang lainnya. Yang tidak membantu kaum Muslimin untuk melakukan tindakan secara kelompok ataupun secara politik, seandainya mereka mampu melaksanakannya.
Baca lebih lanjut

KEMENANGAN UMAT ISLAM DENGAN SEBAB ORANG LEMAH DIANTARA MEREKA

Oleh
Ustadz Abu Abdillah Arief B. bin Usman Rojali:

عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ، قَالَ: رَأَى سَعْدٌ -رَضِيَ اللهُ عَنْهُ-، أَنَّ لَهُ فَضْلاً عَلَى مَنْ دُوْنَهُ،
فَقَالَ النَّبِيُّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-: ((هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَتُرْزَقُوْنَ إِلاَّ بِضُعَفَائِكُمْ؟)).

Dari Mush’ab bin Sa’ad, beliau berkata bahwa Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu memandang dirinya memiliki keutamaan di atas yang lainnya (dari para sahabat). Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bukankah kalian ditolong (dimenangkan) dan diberi rezeki melainkan dengan sebab orang-orang yang lemah di antara kalian?”

TAKHRIJ SINGKAT HADITS
Hadits ini shahih, dikeluarkan oleh:
• al Imam al Bukhari, di dalam Shahih-nya, Kitab al Jihad was-Siyar, Bab Man Ista’ana bidh- Dhu’afa-i wash Shalihina fil-Harbi, nomor (2896) dari jalan Muhammad bin Thalhah, dari Thalhah, dari Mush’ab bin Sa’ad.
Baca lebih lanjut

JALAN MENUJU KEBANGKITAN KAUM MUSLIMIN

Oleh
Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan

Pertanyaan.
Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan ditanya : Apakah kaum muslimin dewasa ini terbelakang ? Kenapa ? Dan bagaimana dapat membuat mereka bangkit ?

Jawaban
Tidak dapat diragukan lagi bahwa tidak seorang mukmin pun yang rela terhadap kondisi kaum muslimin dewasa ini. Mereka benar-benar terkebelakang akibat keteledoran mereka mengemban tanggung jawab yang telah diwajibkan Allah diatas pundak mereka. Mereka telah teledor dari sisi penyampaian dien ini kepada seluruh dunia dan berdakwah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, mereka juga telah teledor di dalam mempersiapkan kekuatan yang telah Allah perintahkan melalui firman-firmanNya.
Baca lebih lanjut

FIQHUL WAQI’ [MEMAHAMI REALITA UMMAT]

Oleh
Syaikh Muhammad Nasiruddin Al-Albani

Segala puja dan puji hanya milik Allah Jalla Jalaluhu, kami memujiNya, memohon pertolongan dan ampunanNya. Kami berlindung kepadaNya dari kejahatan diri-diri kami dan keburukan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang ditunjukiNya tiada seorangpun yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang di sesatkanNya, maka tidak ada yang dapat memberi petunjuk.

Aku bersaksi bahwasanya tiada sesembahan yang sebenarnya selain Allah Jalla Jalaluhu Yang Mahaesa, tiada sekutu bagiNya. Aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah hamba dan rasulNya.
Baca lebih lanjut

JALAN MENUJU KEBANGKITAN KAUM MUSLIMIN

Oleh
Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan

Pertanyaan.
Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan ditanya : Apakah kaum muslimin dewasa ini terbelakang ? Kenapa ? Dan bagaimana dapat membuat mereka bangkit ?

Jawaban
Tidak dapat diragukan lagi bahwa tidak seorang mukmin pun yang rela terhadap kondisi kaum muslimin dewasa ini. Mereka benar-benar terkebelakang akibat keteledoran mereka mengemban tanggung jawab yang telah diwajibkan Allah diatas pundak mereka. Mereka telah teledor dari sisi penyampaian dien ini kepada seluruh dunia dan berdakwah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, mereka juga telah teledor di dalam mempersiapkan kekuatan yang telah Allah perintahkan melalui firman-firmanNya.
Baca lebih lanjut

Pokok-Pokok Manhaj Salaf : Berpijak Berdasarkan Al-Kitab Dan As-Sunnah Dengan Pemahaman Ulama Salaf

POKOK-POKOK MANHAJ SALAF

Oleh
Khalid bin Abdur Rahman al-‘Ik
Bagian Terakhir dari Enam Tulisan [6/6]

KAIDAH KEEMPAT.

BERPIJAK BERDASARKAN AL-KITAB DAN AS-SUNNAH DENGAN MENGUTAMAKAN PEMAHAMAN ULAMA SALAF DAN MENJADIKAN AKAL MEREKA TUNDUK KEPADA NASH-NASH KEDUANYA
Kaidah ini memiliki peran besar dalam pokok-pokok manhaj salaf. Inilah kaidah yang menjadi pemisah antara Ahlu Sunnah dengan Ahlul Bid’ah, walaupun semuanya mengaku mengikuti Al-Kitab dan As-Sunnah.
Baca lebih lanjut

Pokok-Pokok Manhaj Salaf : Mencari Pembuktian Berdasarkan Ayat Al-Qur’an Dan Hadits Nabi.

POKOK-POKOK MANHAJ SALAF

Oleh
Khalid bin Abdur Rahman al-‘Ik
Bagian Kelima dari Enam Tulisan [5/6]

KAIDAH KETIGA

MENCARI PEMBUKTIAN BERDASARKAN AYAT-AYAT AL-QUR’AN DAN HADITS-HADITS NABI
Mencari Pembuktian Menurut Pola-Pola Al-Qur’an.
Sesungguhnya Al-Qur’an Al-‘Azhim mempunyai pola tersendiri yang khusus untuk mencari pembuktian. Barang siapa yang menempuh pola ini, niscaya ia sampai kepada kebenaran hakiki yang meyakinkan. Diantara pola Al-Qur’an yang paling utama dalam mencari pembuktian ialah memperhatikan tanda-tanda kebesaran Allah yang ada pada langit dan bumi, dan upaya menyingkap rahasia-rahasia mahluk.
Baca lebih lanjut

Pokok-Pokok Manhaj Salaf : Ta’wil Bisa Dibenarkan Bila Maksudnya Tafsir

POKOK-POKOK MANHAJ SALAF

Oleh
Khalid bin Abdur Rahman al-‘Ik
Bagian Keempat dari Enam Tulisan [4/6]

TA’WIL BISA DIBENARKAN BILA MAKSUDNYA TAFSIR
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan[1] : “Sesungguhnya lafal ta’wil menurut pemahaman orang-orang yang suka bertentangan (yakni Ahlul Kalam), bukanlah ta’wil yang dimaksud dalam At-Tanzil (wahyu yang diturunkan). Bahkan bukan pula yang dikenal oleh para ulama tafsir terdahulu.
Baca lebih lanjut

Pokok-Pokok Manhaj Salaf : Tidak Mempertentangkan Nash-Nash Wahyu Dengan Akal

POKOK-POKOK MANHAJ SALAF

Oleh
Khalid bin Abdur Rahman al-‘Ik
Bagian ketiga dari enam tulisan [3/6]

KAIDAH KEDUA

TIDAK MEMPERTENTANGKAN NASH-NASH WAHYU DENGAN AKAL
Semua firqah ahli kalam yang suka menakwilkan sifat-sifat Allah, ternyata satu sama lain saling bertentangan, dan secara diametral pendapat-pendapatnya saling berlawanan sama sekali.
Baca lebih lanjut

Pokok-Pokok Manhaj Salaf : Mendahulukan Syara Atas Akal

POKOK-POKOK MANHAJ SALAF

Oleh
Khalid bin Abdur Rahman al-‘Ik
Bagian kedua dari enam tulisan [2/6]

KAIDAH PERTAMA

MENDAHULUKAN SYARA ATAS AKAL [1]
Kaidah yang paling pertama ialah ittiba’ kepada as-salafu ash-shalih dalam memahami, menafsiri, mengimani serta menetapkan sifat-sifat ilahiyah tanpa takyif (bertanya atau menetapkan hakekat bagaimananya) dan tanpa ta’wil (membuat perubahan lafadz/maknanya), juga dalam menetapkan persoalan-persoalan aqidah lainnya, dan menjadikan generasi pertama sebagai panutan dalam berpikir maupun beramal.
Baca lebih lanjut